KABUPATEN BENER MERIAH
Kabupaten Bener Meriah merupakan Kabupaten termuda dalam wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah, Berdasarkan undang- undang No. 41 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 7 Januari 2004 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah, dengan batas-batas :
-Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Bireuen.
-Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Tengah.
-Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Timur.
-Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tengah
POTENSI ALAM
Kabupaen Bener Meriah ditinjau dari zona wilayahnya dan dibagi atas dua zona dengan kesuburan tanah yang merata hampir disetiap kecamatan. Alam Kabupaten Bener Meriah di kategorikan sangat subur dengan jenis tanah padzolik yang sangat potensial untuk pengembangan tanaman pertanian. Padzolik adalah jenis tanah yang mendominasi kawasan Bener Meriah, Sehingga sangat cocok untuk pengembangan segala jenis tanaman baik itu tanaman horticultura seperti wortel, tomat, cabe, jagung, kol dan lain-lain serta tanaman keras seperti kopi, kelapa sawit, karet, cokelat dan teh.
Potensi-potensi unggulan di Kabupaten Bener Meriah meliputi beberapa sektor, yaitu:
1. Sektor Perkebunan
Kopi
Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke 4 di dunia, dan Aceh merupakan salah satu sentra tanaman kopi di Indonesia, khususnya Kabupaten Aceh tengah dan Kabupaten Bener Meriah. Umumnya kopi yang dibudidayakan di Kabupaten Bener Meriah adalah jenis kopi Arabika dan kopi Robusta, namun sebagian besar yang dibudidayakan adalah kopi Arabika (90%). Kopi Arabika yang dihasilkan Kabupaten Bener Meriah telah mamapu menembus pasar dunia melalui eksport ke Amerika, Jepang dan Eropa.
Total areal tanaman kopi di seluruh kecamatan di Kabupaten Bener Meriah mencapai 39,702 Ha dengan total produksi mencapai 456.573 Ha – 658.063 kwintal setiap tahun dengan rata-rata produksi mencapai 6,5 – 11,5 kwintal biji kopi kering /Ha. Lahan tanaman kopi terluas berada di Kecamatan Permata (9.147,50 Ha, sedangkan kecamatan dengan luas tanaman kopi paling sedikit adalah Kecamatan Wih Pesam yang hanya seluas 2.595,50 Ha.
Dengan meningkatnya prospek perkopian Nasional dan Internasional saat ini, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah membuka peluang investasi seluas-luasnya kepada investor baik dari dalam negeri maupun invetor asing untuk memanfaatkan potensi yang masih cukup besar untuk pengembangan komoditas kopi.
Tembakau
Tanaman tembakau banyak dibudidayakan masyarakat di 6 Kecamatan di Kabupaten Bener Meriah dengan total lahan seluas 258, 5 Ha dan produksi mencapai 25.850 kwintal/ tahun dan ratarata produksi mencapai 250 kwintal/ Ha. Produksi terbesar dihasilkan di Kecamatan Permata sebesar 14.200 kwintal/ tahun.
Tebu
Perkebunan Tebu terdapat di 5 Kecamatan dengan total luas lahan mencapai 216 Ha, total produksi mencapai 54.000 kwintal per tahun dan rata- rata produksinya sebesar 250 kwintal/Ha.
Cengkeh dan Lada
Komoditas cengkeh hanya dikembangkan di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Pintu Rame Gayo, Kecamatan Timang Gajah dan Kecamatan Bandar. Total areal lahan perkebunan cengkeh hanya seluas 16,5 Ha dengan produksi sekitar 1.485 Kwintal.
Sedangkan Komoditas lada hanya dikembangkan masyarakat di dua kecamatan, yakni kecamatan Pintu Rime Gayo dan di Kecamatan Timang Gajah dengan total lahan mencapai 308 Ha yang menghasilkan lada sebesar 246.400 kwintal setiap tahun atau rata-rata produksi sebesar 800 kwintal per tahun. Selain dari komoditas di atas, terdapat banyak komoditas perkebunan lain yang dikembangkan di Kabupaten Bener Meriah, antara lain berupa kelapa, kelapa sawit, pala, pinang, kakao, kemiri, aren, cassiavera, kunyit, jahe, nilam, vanilli, dan sere wangi.
Sekitar 78,76% dari jumlah penduduk di Kabupaten Bener Meriah berprofesi sebagai petani. Tanaman Hortikultura di Kabupaten ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi agrowisata yang dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan bisa menambah pendapatan asli daerah.
2. Sektor Kehutanan
Kawasan hutan yang ada di Kabupaten Bener Meriah berupa kawasan hutan lindung, hutan produksi, hutan rakyat, dan hutan suaka marga satwa. Kawasan hutan ini dipertahankan untuk mendukung tata ruang daerah, dan juga memiliki potensi sebagai penyangga kebutuhan air tanah. Jenis tanaman hutan terdiri dari rotan, meranti, dan pinus. Kawasan hutan di Kabupaten Bener Meriah juga menyimpan berbagai jenis marga satwa seperti gajah, kera, harimau, rusa, beruang, dan berbagai jenis burung dan hewan lainnya
Kawasan hutan terluas berada di Kecamatan Syiah Utama (122,500 Ha) dengan kawasan hutan produksinya mencapai 55.041 Ha. Sementara di Kecamatan Timang Gajah, hutan rakyat mencapai 16.400 Ha. Hasil hutan terbanyak di Kabupaten Bener Meriah berupa Pinus Merkusi. Produksi pinus pada tahun 2006 mencapai 131.400 M3 dengan nilai Potensi sumber daya hutannya mencapai 282.510.000. Selain pinus, hasil hutan lainnya yang cukup potensial di Kabupaten Bener Meriah adalah rotan jenis mano.
3. Sektor Pertanian
Sekitar 78,76% dari jumlah penduduk di Kabupaten Bener Meriah berprofesi sebagai petani. Tanaman Hortikultura di Kabupaten ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi agrowisata yang dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan bisa menambah pendapatan asli daerah.
Tanaman Pangan
Padi jenis unggul di dataran tinggi secara keseluruhan ditanam di lahan seluas 890 Ha, dengan produksi mencapai 5340 ton/ tahun, umumnya padi jenis unggul ini ditanam di 3 kecamatan, yaitu di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kecamatan Timang Gajah, dan Kecamatan Syiah Utama. Sementara untuk padi lokal ditanam hampir diseluruh Kecamatan kecuali Kecamatan Pintu Rime Gayo dan Kecamatan Syiah Utama. Jumlah luas seluruhnya mencapai 2.520,7 Ha dengan jumlah produksi sebanyak 7562.1 ton/tahun. Sedangkan padi lading ditanam di areal seluas 1.115 Ha yang terdapat di 4 Kecamatan (Pintu Rame Gayo, Timang Gajah, Bukit, dan Syiah Utama) dengan produksi mencapai 334.500 kwintal per tahun.
Tanaman pangan lain yang dibudidayakan di Kabupaten Bener Meriah antara lain berupa kacang kedelai, kacang tanah, jagung, ubi jalar dan ubi kayu. Luas areal tanaman kacang kedelai adalah 216,75 Ha yang tersebar di tujuh kecamatan dengan sentra produksi berada di Kecamatan Syiah Utama. Total areal tanaman kacang tanah adalah 349.25 Ha yang terdapat di enam kecamatan, sedangkan tanaman jagung ditanam di seluruh kecamatan yang ada dengan total areal mencapai 298 Ha, Ubi Kayu dengan luas areal 319,5 Ha tersebar di seluruh kecamatan dengan produksi merata untuk setiap kecamatan. Sedangkan total areal tanaman ubi jalar mencapai 62,45 Ha yang tersebar di seluruh Kecamatan.
Tanaman Hortikultura
Berbagai macam jenis sayur mayor tumbuh subur di Kabupaten Bener Meriah, sebagian berupa tanaman sampingan yang hasilnya hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar Kabupaten Bener Meriah. Sayur mayur yang banyak dijumpai berupa bawang daun, buncis, seledri, dan sawi. Namun demikian, juga terdapat berbagai jenis sayuran yang produksinya dipasok untuk memenuhi kebutuhan dari Kabupaten lain atau provinsi lain yaitu Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Komoditas tersebut antara lain cabai besar , cabe rawit, kentang, wortel, tomat, bawang merah, bawang putih, kubis, dll.
Tanaman Buah-Buahan
Tanaman buah-buahan di Kabupaten Bener Meraiah umumnya ditanam hanya sebagai tanaman sampingan, arealnya kebanyakan menyatu dengan areal perkebunan kopi atau perkebunan lainnya. Walaupun hanya sebagai tanaman sampingan, produksi tanaman buah-buahan tersebut mampu memenuhi kebutuhan daerah lain di Nanggroe Aceh Darussalam, bahkan ke Provinsi Sumatera Utara. Komoditas buahbuahan tersebut antara lain berupa alpukat, jeruk, dan markisa. Adapun jenis buahbuahan lainnya berupa sawo, durian, rambutan, nanas, dan pisang. Jenis buah-buahan ini banyak terdapat di Kecamatan Timang Gajah, Pintu Rime Gayo, dan Kecamatan Wih Pesam.
4. Sektor Peternakan
Sektor peternakan di Kabupaten Bener Meriah didominasi oleh jenis ternak besar dan kecil. Namun demikian, ternak unggas juga terdapat di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten ini. Ternak besar meliputi kerbau, sapi, kambing, dan domba. Sentra ternak di Kabupaten Bener Meriah berada di Kecamatan Bukit dan Timang Gajah. Sementara ternak kambing paling banyak ditemukan di Kecamatan Timang Gajah. Ternak unggas seperti itik, ayam dan angsa dijumpai hampir di seluruh kecamatan.
Poroduksi ternak di Kabupaten Bener Meriah masih sangat kurang, kebutuhan akan daging unggas sebagian besar (80%) masih harus dipasok dari Sumatera Utara dan sebagian dari wilayah pesisir Aceh. Usaha peternakan cukup potensial untuk dikembangkan mengingat kebutuhan daging di Kabupaten ini masih cukup besar.
5. Sektor Perikanan
Perikanan yang diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Bener Meriah adalah perikanan darat. Pengusahaan perikanan melalui budidaya kolam dilakukan dalam skala masih terbatas dam sebagian masih sekedar sebagai hobby. Adapun jenis yang dibudidayakan berupa ikan mas, ikan mujair dan ikan bawal yang dikembangkan melalui model budidaya kolam, rawa, cek dam dan sungai.
Budidaya perikanan banyak dilakukan di lima kecamatan, yaitu Pintu Rime Gayo, Timang Gajah, Bukit, Bandar dan Wih Pesam.
Jumlah dan luas areal budidaya perikanan darat di Kabupaten Bener Meriah meliputi :
- Budidaya kolam (1.648 buah; 166,72 Ha)
- Budidaya cek dam (4 buah; 1,25 Ha)
- Budidaya di sungai (31 buah;154,5 Km)
- Budidaya Rawa (terdapat rawa seluas 60 Ha)
Jumlah produksi ikan di Kabupaten Bener Meriah belum mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
6. Sektor Perindustrian
Industri yang berkembang di Kabupaten Bener Meriah umumnya berupa industry menengah dan kecil yang jumlahnya mencapai 513 unit. Industri tersebut meliputi:
- Industri Kilang/ Penggilingan (kopi, padi, bubuk kopi, tepung, bumbu masak), sebanyak 101 unit
- Industri Perbengkelan (mobil, sepeda motor, pandai besi, elektronik, dynamo), sebanyak 159 unit
- Industri Makanan dan Minuman (gula merah/aren, kerupuk, roti, tahu, tempe), sebanyak 109 unit
- Industri jasa kecantikan (rias pengantin, jahit pakaian, salon), sebanyak 103 unit
- Pertukangan (mebel, panglong, batako, perabot rumahtangga, bordir, gordyn, sapu ijuk), sebanyak 41 unit
7. Sektor Pertambangan
Kabupaten Bener Meriah memiliki sumber daya alam dan mineral yang cukup besar yang sebagian sudah eksploitasi dan sebagian lainnya belum dimanfaatkan. Umumnya bahan galian yang ada berupa galian Type C, meliputi batu gamping, pasir batu, trass dan granit.
8. Sektor Pariwisata
Kabupaten Bener Meriah memiliki beragam objek wisata baik wisata alam, wisata sejarah maupun objek wisata buatan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Terdapat kurang lebih 26 objek wisata yang terdata di Kabupaten Bener meriah. Diantara objek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan meliputi:
a. Air Terjun Tansaran Bidin
Air terjun ini berlokasi di Desa Tansaran Bidin, Kec. Bandar dan dapat ditempuh menggunakan mobil, motor, atau kendaraan umum. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter. Lokasinya memiliki pemandangan yang indah karena dikelilingi oleh pepohonan hijau yang sejuk.
b. Kolam Air Panas Simpang Balik
Kolam air panas ini berlokasi di Desa Simpang Balik, Kec. Pesam, berjarak sekitar 8 Km dari Kota Rendelong dan dapat ditempuh dengan menggunakan mobil, sepeda motor maupun kendaraan umum. Tersedia 2 lokasi pemandian air panas di Simpang Balik ini.
c. Monumen Radio Rimba Raya
Lokasinya berada di Desa Rimba Raya Kec. Timang Gajah dan dapat ditempun dengan menggunakan mobil pribadi, sepeda motor maupun kendaraan umum. Monumen ini selain sebagai tempat bersejarah juga menjadi objek wisata untuk mengenang masa perjuangan kemerdekaan.
d. Makam Datu Beru
Datu Beru adalah salah satu pahlawan dari Tanah Gayo, Aceh. Lokasinya berada di Desa Tunjang Datu beru, Kec. Timang Gajah dan dapat ditempuh dengan menggunakan mobil maupun sepeda motor.
e. Pacuan Kuda Tradisional
Pacuan kuda tradisional ini menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan pada saat peringatan dan perayaan hari jadi Kabupaten Bener Meriah yang biasanya berlangsung pada bulan April. Lokasi pacuan kuda ini diadakan di lapangan pacuan kuda di Karang Rejo yang terletak 2 km dari Rodelong.
f. Agro Wisata
Dengan kesuburan tanah yang dimiliki, Bener meriah diprediksi akan menjadi salah satu penghasil komoditas hortikultura di wilayah Sumatera bagian utara. Komiditas utama yang terkenal adalah Kopi Gayo yang memiliki citarasa yang terkenal hingga ke Eropa, Amerika, Jepang dan berbagai negara lainnya. Selain itu, masyarakat juga banyak membudidayakan tanaman hortikultura sehingga daerah ini memiliki potensi besar untuk pengembangan agrowisata.
g. Gunung Burni Telong
Gunung Burni Telong merupakan gunung api aktif yang sering menjadi objek pendakian bagi para pecinta alam. Karenanya gunung ini potensial untuk dikembangkan sebagai objek wisata petualangan yang menarik.
Sumber : http://pidii.com